Masa - masa ketika
melahirkan merupakan masa - masa yang paling sulit bagi seorang ibu. Bagaimana
tidak, ketika mengalami proses melahirkan, seorang ibu akan mengalami kesakitan
yang luar biasa dan kesakitannya setara dengan 21 tulang rusuk yang dipatahkan
secara bersamaan. Setelah proses melahirkan, seorang ibu pun harus mengalami
kondisi lemah fisik dan mental, serta harus mendapatkan perawatan di rumah
sakit selama beberapa hari sampai tenaganya pulih sepenuhnya. Tidak jarang,
banyak ibu yang mengalami baby blues syndrome. Apa itu baby blues syndrome ?
Pada kesempatan kali ini akan dibahas lebih jelas mengenai penyakit baby blues
syndrome.
Baby blues syndrome
adalah gangguan psikologis berupa sedih, cemas, dan emosi yang meningkat yang
dialami sekitar 50 - 80% wanita yang melahirkan bayi pertama. Baby blues
syndrome biasanya terjadi pada 2 minggu pertama setelah melahirkan. Gejala baby
blues syndrome terasa lebih berat pada hari ke 3 dan ke 4 setelah melahirkan.
Terlebih lagi jika sang ibu merawat bayinya seorang diri tanpa dukungan
keluarga. Sampai saat ini masih belum terungkap dengan jelas penyebab gangguan
tersebut. Tetapi para ahli menduga baby blues syndrome terjadi karena tubuh si
ibu sedang mengalami perubahan secara fisik dan hormone - hormone didalam tubuh
juga sedang mengalami perubahan - perubahan yang besar.
Berikut ini merupakan
beberapa ciri khas dari wanita yang mengalami baby blues syndrome, yaitu :
1. Merasa bosan, sedih, dan lelah
Usai melahirkan,
seorang ibu muda biasanya merasa bosan karena setiap harinya hanya diisi dengan
merawat bayi dan mengurus suami. Hal ini tentunya akan membuat seorang ibu muda
merasa kerepotan, apalagi jika tidak ada seorang pun yang membantunya. Efeknya,
ibu mengalami kelelahan yang luar biasa, kurang istirahat, dan kurang tidur.
Akibatnya, sang ibu dapat mengalami penurunan konsentrasi. Disisi lain, bayi
yang awalnya terlihat manis berubah menjadi rewel. Alhasil, sang ibu pun ikutan
menangis dan merasa sedih. Rasa kecewa atau kesal bercampur aduk karena segala
upaya sudah dikerahkan, tetapi tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
2. Mudah marah, tersinggung, dan lebih sensitive
Ketika melihat bayi
sering menangis, muntah, bahkan buang air, sang ibu secara tidak sadar akan
memarahi dan membentak bayinya. Disisi lain, suami biasanya bingung mengapa
istrinya menjadi lebih sensitive dan mudah tersinggung. Sang ibu muda pun
merasa kesal karena suami tidak berusaha membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapinya.
3. Merasa terasing, bersalah, dan malu
Selama berada di rumah
sakit usai melahirkan, sang ibu mendapatkan perhatian penuh dari keluarga,
kerabat, dan teman lainnya. Namun, begitu pulang ke rumah, kondisinya dapat
berubah total. Sang ibu kurang mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya
dan harus mengurus bayi lebih intens dari siapapun. Masalah dapat semakin
menumpuk ketika sang ibu menemui kesulitan seperti dalam memberikan asi,
sementara tuntutan untuk mengurus kebutuhan suami dan kebutuhan diri sendiri harus
tetap dipenuhinya. Bayangan yang semula akan terasa menyenangkan kini berubah
menjadi sangat merepotkan. Akhirnya sang ibu merasa terasing dan merasa
bersalah karena takut tidak bisa mengurus keluarga dengan baik.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di: